Selasa, 13 Desember 2011

Kabar Kematian


Jepara, Mei 2010


angin gurun tiba-tiba mendesau dengan begitu berat
membawa gairah gersang yang pengap
seolah ingin merayu setiap manusia
pada keputusasaan akan gairah hidup

kabar kematian itu pun terdengar begitu dekat
dan segera menyebar terbawa angin yang merayap
datang dan terus datang bertubi-tubi
mendekat dan membelai hati yang takutkan kematian
namun kabar kematian itu terus mendekati setiap insan
tanpa peduli lagi usia juga kelamin

kabar kematian itu terus terdengar
tak peduli waktu,
pagi,
siang,
sore,
bagai suara azan yang mengabarkan panggilan tuhan
bahkan tengah malam pun
dia terus menghampiri
satu demi satu mereka yang tlah tiba waktunya

dan kini, kabar kematian itu
seolah terdengar sangat dekat di telinga
dan membelai denyut nadi leher
sedangkan malaikat pun terus berkeliling di sekitar kita
dan hanya waktu saja yang akan tetapkan semuanya

Sawah, Petani


Jepara, Juni 2010

08/06/10


petani itu masih menatapsawahnya
mendung masih tetap menggantung
dan sesekali merintikan gerimis

petani itu masih menatap sawahnya
telur-telur itu mulai menetas
menjadi serbuk putih
yang melekat di batang-batang padi
hari demi hari, serbuk putih semakin memanas
batang-batang padi pun layu
oleh serbuk putih yang berubah hijau kecoklatan
dan menyebar hampir seluruh lahan persawahan

petani itu masih memandang sawahnya
kosong, tak ada apa dilakukan

berliter-liter pestisida tlah disemprotkan
laksana gerimis pagi ini
namun, seluruh batang padi tlah layu
tinggal jerami yang mengering
tanpa hasil yang bisa dipanen
bahkan sebulir padi yang tertinggal
lebih dulu menjadi santapan burung pipit
yang hampir kelaparan