Selasa, 13 Desember 2011

Kabar Kematian


Jepara, Mei 2010


angin gurun tiba-tiba mendesau dengan begitu berat
membawa gairah gersang yang pengap
seolah ingin merayu setiap manusia
pada keputusasaan akan gairah hidup

kabar kematian itu pun terdengar begitu dekat
dan segera menyebar terbawa angin yang merayap
datang dan terus datang bertubi-tubi
mendekat dan membelai hati yang takutkan kematian
namun kabar kematian itu terus mendekati setiap insan
tanpa peduli lagi usia juga kelamin

kabar kematian itu terus terdengar
tak peduli waktu,
pagi,
siang,
sore,
bagai suara azan yang mengabarkan panggilan tuhan
bahkan tengah malam pun
dia terus menghampiri
satu demi satu mereka yang tlah tiba waktunya

dan kini, kabar kematian itu
seolah terdengar sangat dekat di telinga
dan membelai denyut nadi leher
sedangkan malaikat pun terus berkeliling di sekitar kita
dan hanya waktu saja yang akan tetapkan semuanya

Sawah, Petani


Jepara, Juni 2010

08/06/10


petani itu masih menatapsawahnya
mendung masih tetap menggantung
dan sesekali merintikan gerimis

petani itu masih menatap sawahnya
telur-telur itu mulai menetas
menjadi serbuk putih
yang melekat di batang-batang padi
hari demi hari, serbuk putih semakin memanas
batang-batang padi pun layu
oleh serbuk putih yang berubah hijau kecoklatan
dan menyebar hampir seluruh lahan persawahan

petani itu masih memandang sawahnya
kosong, tak ada apa dilakukan

berliter-liter pestisida tlah disemprotkan
laksana gerimis pagi ini
namun, seluruh batang padi tlah layu
tinggal jerami yang mengering
tanpa hasil yang bisa dipanen
bahkan sebulir padi yang tertinggal
lebih dulu menjadi santapan burung pipit
yang hampir kelaparan


Sabtu, 12 November 2011

Motivator


Segala puji bagi Alloh, Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasululloh sollallohu ‘alaihi wa sallam, wa ba’du
Sesungguhnya pintu-pintu pahala banyak sekali, amalan kebaikan adalah agung, Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda dalam meriwayatkan firman Robbnya Azza Wa jalla :
إن الله كتب الحسنات والسيئات ثم بين ذلك فمن همّ بحسنة فلم يعملها كتبها الله له عنده حسنة كاملة ( رواه البخاري )
Sesungguhnya Alloh telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menerangkan hal itu, maka barang siapa berkehendak melakukan suatu kebaikan kemudian tidak melakukannya Alloh mencatatnya baginya di sisiNya kebaikan secara sempurna ..
Barang siapa yang menunjukkan suatu kebaikan dan mengarahkan kepadanya baginya pahala yang besar, Rasululloh sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
منْ دعاَ إلى هُدَى كَانَ له من الأجرِ مثلُ أُجورِ منْ تَبِعَهُ لا ينْقُصُ ذَلِكَ منْ أُجْورِهمْ شَيْئاً ومنْ دعاَ إِلىَ ضَلاَلةِ كاَن عليهِ من الإثمِ مثْلُ آثامِ مَنْ تبعَهُ لاَ ينْقُصُ ذَلِكَ من آثامهم شَيئاً (رواه مسلم )

Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Barangsiapa menyeru kepada hidayah (petunjuk) maka ia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa sebagaimana dosa yang mengerjakannya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun” .

diantara pintu-pintu kebaikan adalah yang disebutkan berikut ini :

1-Wudzu dan sholat dua roka’at setelahnya :
قال صلى الله عليه وسلم : من توضأ نحو وضوئي هذا ثم صلى ركعتين لم يحدث فيهما نفسه غفر الله له ما تقدم من ذنبه [ البخاري 159 مسلم 331]
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : barang siapa berwudhu seperti wudhu saya ini kemudian sholat dua rokaat, dan ia tidak melamun dalam sholatnya, pastilah Alloh mengampuni dosanya yang telah lalu dari .

2- Memelihara sholat sunnah rowatib dua belas roka’at :
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من ثابر على ثنتي عشرة ركعة في اليوم والليلة دخل الجنة، أربعاً قبل الظهر، وركعتين بعدها، وركعتين بعد المغرب، وركعتين بعد العشاء، وركعتين قبل الفجر [صحيح الترغيب 580، وصحاح السنن الترمذي 338، والنسائي 1693 وابن ماجه 935 للألباني ]
Barang siapa yang rutin melakukan dua belas roka’at pada siang dan malam hari masuklah dia ke surga: empat roka’at sebelum dzuhur, dua roka’at setelahnya, dua roka’at setelah maghrib, dua roka’at setelah ‘Isya’ dua roka’at sebelum subuh

3- Berjalan ke sholat jama’ah.
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من مشى إلى صلاة مكتوبة في الجماعة فهي كحجة، ومن مشى إلى صلاة تطوع فهي كعمرة [صحيح الجامع 6556]
Barang siapa berjalan ke sholat wajib berjamaah maka ia seperti mengerjakan haji, dan barang siapa berjalan menuju sholat sunnah maka seperti melakukan umroh.

4- Sholat subuh.
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من صلى الصبح فهو في ذمّة الله، فلا يطلبنكم الله في ذمته بشيء، فإنه من يطلبه في ذمته بشيء يدركه، ثم يكبه على وجهه نار جهنم [صحيح الجامع 2890]
Barang siapa sholat subuh dia berada dalam jaminan Alloh, maka janganlah kalian dituntut oleh Alloh dengan sesuatu dalam jaminanNya, karena sesungguhnya orang yang dituntut oleh Alloh dalam jaminanNya pasti ditangkapNya kemudian Alloh sungkurkan wajahnya ke dalam api neraka .
Nabisollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من توضأ فأسبغ الوضوء، ثم مشى إلى الصلاة المكتوبة فصلاها مع الناس غفر الله له ذنوبه [ابن خزيمة صحيح الجامع 6173]
Barang siapa berwudhu untuk sholat, dia sempurnakan wudhunya, kemudian berjalan ke sholat wajib dan dia lakukan bersama jamaah, Alloh mengampuni dosa-dosanya.

6-menjaga dalam mendapatkan takbirotul ihrom imam yang pertama.
من صلّى لله أربعين يوماً في جماعة يدرك التكبيرة الأولى كتب له براءتان براءة من النار وبراءة من النفاق [ الصحيحة 1979]
Barang siapa sholat empat puluh hari di dalam jama’ah mendapatkan takbir pertama, ditulis baginya dua kebebasan, kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan.

7- mensholati janazah dan mengantarkan ke kuburan.
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من أتبع جنازة مسلم إيماناً واحتساباً وكان معه حتى يصلي عليها ويفرغ من دفنها فإنه يرجع من الأجر بقيراطين كل قيراط مثل أحد ومن صلّى عليها ثم رجع قبل أن تدفن فإنه يرجع بقيراط[ صحيح الترغيب 3498]
Barang siapa mengikuti jenazah seorang muslim dengan iman dan mengharapkan pahala Alloh , dan bersamanya sehingga mensholatinya hingga selesai dari penguburannya maka dia pulang dengan pahala dua qiroth setiap satu qiroth seperti gunung Uhud, dan barang siapa mensholatinya kemudian pulang sebelum dikebumikan maka dia pulang dengan satu qiroth.

8- Haji Mabrur.
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

من حج هذا البيت ، فل يرفث، ولم يفسق، رجع كما ولدته أمه [ صحيح النسائي 2464]
Barang siapa haji ke Rumah ini [Baitulloh] tidak berbuat rofats[sesuatu yang mengarah kepada sexsual] serta tidak berbuat fasiq dia pulang seperti dilahirkan ibunya[tanpa dosa]

9-Thowaf dan sholat dua roka’at setelahnya .
Nabisollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من طاف بالبيت [سبعاً]، وصلّى ركعتين، كان كعدل رقبة [ الصحيحة 2725].
Barang siapa yang thowaf di rumah Alloh [Ka’bah] tujuh kali, serta sholat dua roka’at adalah seperti memerdekakan budak.

10- kesungguhan dalam memohon untuk mati sayhid.
من طلب الشهادة صادقاً أعطيها، ولو لم تصبه [ صحيح الترغيب 1277.
Barang siapa memohon mati syahid dengan kesungguhan ia diberikan syahadat walaupun tidak terbunuh.

11-memandikan mayit dan menutup aib yang dilihatnya.
Nabi bersabda :
من غسل ميتا فستره، ستره الله من الذنوب، ومن كفن مسلماً كساه الله من السندس[ الصحيحة 3353]
Barang siapa yang memandikan mayit serta menutupi aibnya, Alloh menutupi dosa-dosanya, dan barang siapa yang mengkafani seorang muslim, Alloh memberikannya pakaian sutra.

12-memintakan ampun buat kaum mu’minin.
Nabi bersabda :
من استغفر للمؤمنين والمؤمنات، كتب الله له بكل مؤمن ومؤمنة حسنة [ الصحيحة 6026]
Siapa yang memintakan ampunan bagi kaum mukmin laki dan wanita , Alloh mencatat buatnya dengan setiap mukmin laki dan wanita satu kebaikan.

13- membaca AlQur’an
Nabisollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من قرأ حرفاً من كتاب الله فله به حسنة، والحسنة بعشر أمثالها لا أقول [ ألم ] حرف ولكن ألف حرف ولام حرف، وميم حرف [ الصحيحة 3227]
Siapa yang membaca satu huruf dari kitabulloh maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dengan sepuluh lipat, saya tidak mengatakan alif laam miim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.

14-tasbih.
Nabisollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من قال سبحان الله وبحمده في يوم مائة مرة، حطت عنه خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر [صحيح الكلم الطيب 7]
Siapa yang mengatakan subhaanalloh wa bihamdihi satu hari seratus kali, dihapus dosa-dosanya walaupun seperti buih dilautan.
من قال سبحان الله العظيم وبحمده غرست له نخلة في الجنة [ الصحيحة 64]
Siapa yang mengucapkan subhaanallohil ‘adzim wa bi hamdihi ditamkan baginya pohon kurma di surga.

15-sholawat kepada Rasul sollallohu ‘alaihi wa sallam.
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من صلّى عليّ حين يصبح عشراً وحين يمسح عشراً أدركته شفاعتي يوم القيامة [ صحيح الجامع 6357]
Siapa yang bersholawat kepadaku sepuluh kali ketika pagi dan sepuluh kali ketika sore hari akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.
من صلّى عليّ صلّى الله عليه عشراً [ صحيح الترمذي 402]
Siapa yang bersholawat kepadaku Alloh bersholawat kepadanya sepuluh kali .

16-membangun masjid .
nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من بنى لله مسجداً بنى الله له بيتاً في الجنة أوسع منه [ الصحيحة 3445]
Siapa yang membangun masjid untuk Alloh, Aloh membangun baginya rumah disorga yang lebih luas darinya .

17-membaca tahlil :
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من قال في يوم مائة مرة لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كلّ شيء قدير، كان له عدل عشر رقاب، وكتبت له مائة حسنة ومحي عنه مائة سيئة وكان له حرزاً من الشيطان سائر يومه إلى الليل ولم يأت أحد بأفضل مما أتى به إلا من قال أكثر [ صحيح ابن ماجه 3064]
Siapa yang mengucapkan satu hari sebanyak seratus kali :
لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كلّ شيء قدير
Tidak ada Ilaah yang berhak disembah kecuali Alloh saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, baginya saja segala kerajaan dan bagiNya saja segala pujian dan Dia atas segala sesuatu berkuasa.
Adalah untuknya pahala sebanding memerdekakan sepuluh budak, ditulis untuknya seratus kebaikan dihapus seratus keburukan dan baginya benteng dari setan pada harinya itu sampai malam hari dan tidak ada seorangpun yang datang dengan kebaikan yang labih baik dari kebaikan yang ia datang dengannya kecuali orang yang mengucapkan lebih darinya.
من قال لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كلّ شيء قدير، عشراً، كان كمن أعتق رقبة من ولد إسماعيل [صحيح الجامع 4653]
Siapa yang mengucapkan:
لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كلّ شيء قدير
Tidak ada Ilaah yang berhak disembah kecuali Alloh saja, tidak ada sekutu bagi-Nya baginya saja segala kerajaan dan bagiNya saja segala pujian dan Dia atas segala sesuatu berkuasa.[sepuluh kali]
Adalah seperti memerdekakan budak dari anak Nabi Isma’il.

18- mengahafal sepuluh ayat dari surat Al Kahfi :
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من حفظ عشر آيات من أول سورة الكهف عصم من الدجال [ صحيح الجامع 2601]
Siapa yang yang hafal sepuluh ayat pertama dari surrat Kahfi terjaga dari dajjal.

19-Do’a ketiga melihat orang yang dicoba .
Nabi bersabda :
من رأى مبتلى فقال : الحمد لله الذي عافاني مما ابتلاك به وفضلني على كثير مما خلق تفضيلاً، لم يصبه ذلك البلاء [ الصحيحة 602]
Siapa yang melihat orang yang dicoba ia berkata : segala puji bagi Alloh yang menyelamatkan saya dari apa yang kamu dicoba dengannya serta melebihkan saya kelebihan yang banyak atas kebanyakan yang Dia ciptakan, tidak akan terkena balak tersebut.
Catatan : hendaklah membacanya dengan pelan supaya tidak terdengar oleh orang yang dicoba agar tidak menyakitinya.

20-mencintai orang-orang Anshor.
Nabisollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الأنصار لا يحبهم إلا مؤمن ولا يبغضهم إلا منافق، فمن أحبهم أحبه الله، ومن أبغضهم أبغضه الله [ الصحيحة 1975]
Orang-orang Anshor tidak mencintai mereka kecuali orang mukmin, tidak membenci mereka kecuali munafiq, maka barang siapa yang mencintai mereka Alloh mencintainya, barang siapa yang membenci mereka Alloh membenci mereka .

21- memberikan kelonggarn waktu orang yang kesulitan .
Nabi bersabda :
من أنظر معسراً أو وضع له أظله الله يوم القيامة تحت ظل عرشه يوم لا ظل إلا ظله [صحيح الترمذي 1052] .
Siapa yang memberikan kelonggaran waktu kepada orang yang kesulitan atau membebaskannya Alloh memberikan naungan kepadanya pada hari kiamat di bawah anungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya.

22- menutupi aib saudara muslim.
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ومن ستر مسلماً ستره الله يوم القيامة [ البخاري 2262 مسلم 4677]
Siapa yang menutupi [aib] seorang muslim Alloh menutup [aibnya] hari kiamat.

23-mendidik anak perempuan .
من كان له ثلاث بنات، فصبر عليهن، وأطعمهن وسقاهن، وكساهن من جدته، كن له حجاباً من النار يوم القيامة [ الصحيحة 294]
Siapa yang memiliki tiga anak, sabar dalam mendidik mereka, memberikan makan dan minum mereka dan pakaian mereka dengan hasil usahanya, adalah mereka pada hari kiamat sebagai dinding penghalang untuknya dari api neraka .

24- membela nama baik saudara muslim .
من ذب عن عرض أخيه بالغيبة كان حقاً على الله أن يعتقه من النار. [ صحيح الترغيب 284].
Siapa yang membela kehormatan saudaranya dalam kondisi tidak bertemu, adalah wajib bagi Alloh untuk memerdekakannya dari api neraka.

25-menahan marah .
Nabisollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من كظم غيظه وهو قادر على أن ينفذه، دعاه الله على رؤوس الخلائق يوم القيامة حتى يخيره من الحور العين ما شاء [ صحيح الترغيب 2753]
Siapa yang menahan marahnya sementara dia mampu untuk melampiaskan Alloh akan memanggilnya di hadapan seluruh mahkluq pada hari kiamat sehingga di persilahkan memilih bidadari mana yang ia kehendaki.

26- tawadhu’
Nabisollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من تواضع لله رفعه الله [ الصحيحة 2328]
Siapa yang merendahkan diri karena Alloh, Alloh akan meninggikan derajatnya.

27-silaturrohim.
من أحب أن يبسط له في رزقه، وينسأ له في أثره فليصل رحمه [ البخاري 5527 مسلم 4629]
Siapa yang menhendaki untuk diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah menyambung persaudaraannya.

28- membunuh cecak dengan satu pukulan.
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من قتل وزغاً في أول ضربة كتبت له مائة حسنة وفي الثانية دون ذلك وفي الثالثة دون ذلك [صحيح الترغيب 2978]
Siapa yang membunuh cecak dalam satu pukulan dicatat buatnya seratus kebaikan, dalam pukulan kedua kurang dari itu, dalam pukulan ketiga kurang dari itu.


Kabar Kematian

angin gurun tiba-tiba mendesau dengan begitu berat
membawa gairah gersang yang pengap
seolah ingin merayu setiap manusia
pada keputusasaan akan gairah hidup
kabar kematian itu pun terdengar begitu dekat
dan segera menyebar terbawa angin yang merayap
datang dan terus datang bertubi-tubi
mendekat dan membelai hati yang takutkan kematian
namun kabar kematian itu terus mendekati setiap insan
tanpa peduli lagi usia juga kelamin
kabar kematian itu terus terdengar
tak peduli waktu,
pagi,
siang,
sore,
bagai suara azan yang mengabarkan panggilan tuhan
bahkan tengah malam pun
dia terus menghampiri
satu demi satu mereka yang tlah tiba waktunya
dan kini, kabar kematian itu
seolah terdengar sangat dekat di telinga
dan membelai denyut nadi leher
sedangkan malaikat pun terus berkeliling di sekitar kita
dan hanya waktu saja yang akan tetapkan semuanya

Minggu, 06 November 2011

Lima Ratus Perak Buat Opal


Setiap kali melakukan perjalanan selalu ada banyak kejadian yang aku alami. Dari kabar-kabar ringan, gosip bahkan sampai berita-berita politik yang masih hangat dibicarakan. Tak hanya itu, komentarpun meluncur dari orang-orang yang aku temui. Lalu lalang pedagang asongan pun turut menghiasi lorong-lorong bus setiap kali berhenti untuk menurunkan dan menaikkan penumpang, baik di terminal maupun di halte-halte yang ada. Para pengamen turut juga berkompetisi dalam mencari rizqi-Nya.

Siang yang cukup menyengat. Bahkan kami yang ada dalam bus AC antar kota dalam propinsi masih tetap berkeringat. Terdengar riuh percakapan orang-orang yang ada di dalam bus. Ada yang berbincang dengan orang yang ada di sebelahnya, tak peduli apakah mereka saling kenal atau bahkan tak pernah bertemu sebelumnya. Ada juga yang bergumam karena bus tak segera melanjutkan perjalanan, sedangkan cuaca benar-benar tak bersahabat. Ya, cuaca benar-benar tak bersahabat. Aku sendiri merasakan peluh yang berleleran di punggung dan dada, hingga kemeja yang kukenakan pun basah olehnya.

Kali ini kembali seorang pedagang asongan membagikan jajanan kepada setiap penumpang yang ada dalam bus. Bukan membagikan dengan cuma-cuma. Karena dia juga memberitahukan bahwa bagi yang berminat cukup membayar dengan seribu rupiah saja. Ada banyak cara yang dilakukan oleh pedagang asongan dalam menawarkan dagangannya. Dan itulah salah satu cara yang ditempuh. Tak hanya itu, karena ada juga pedagang yang menjajakan buku-buku kecil. Kamus ringkas bahasa inggris untuk sekolah dasar, juga buku-buku kumpulan aneka resep masakan.

Aku sendiri sedikit heran dengan bus yang aku tumpangi ini. Entah kenapa tak juga melanjutkan perjalanan. Padahal mungkin hampir dua puluh menit bus berhenti pada halte ini. Seiring dengan keherananku dan mulai hilangnya kesabaran yang memang tersisa tinggal sedikit, muncul seorang anak laki-laki dari pintu depan bus.

Dengan menenteng sebuah gitar kecil bersenar tiga, dia masuk dan berdiri di depan penumpang yang duduk di bangku paling depan. Seperti biasa, sedikit basa-basi sebagai kata permisi yang tak terdengar olehku, kemudian mulai memainkan gitarnya. Irama yang dimainkan tak sepenuhnya aku kenal. Entah lagu apa yang sedang dimainkannya. Karena irama yang dihasilkannya pun jelas-jelas sumbang. Karena gitarnya yang senarnya hanya berjumlah tiga, belum tentu juga melodinya diatur dengan baik. Namun meski tanpa kudengar suaranya yang menyanyikan sebuah lagu, lama-kelamaan akhirnya kutemukan juga lagu apa yang sedang di lagukan. Ya, sebuah lagu beraliran campursari berjudul Cucak Rowo, begitu lirih aku dengar. Sebuah lagu yang berisi sindiran kepada orang-orang tua yang menikah dengan anak gadis.

Aku tak peduli dengan lagu apa yang dinyanyikan bocah tersebut. Namun justru yang menarik perhatianku adalah, kenapa bocah ini tak terdengar suaranya olehku. Kenapa juga dia tidak sekolah? Mungkin dia benar-benar merasa haus sekali ketika sedang mengamen dalam bus yang aku ini. Atau mungkin malah dia belum sarapan sejak pagi? Itulah sebuah pertanyaan yang tak kutemukan jawabnya. Dan andai saja dijawab, mungkin, itu salah satu alternatifnya. Namun untuk pertanyaan kenapa dia tidak sekolah? Sedangkan sekarang adalah jam sekolah. Kembali satu tanya yang tak boleh sembarangan untuk memberikan alternatif jawabannya.

Anganku mulai lagi bersenyawa dengan gagasan-gagasan yang sudah pernah tergali dalam diskusi kajian dan belum sempat tertuang ke dalam catatan-catatan. Karena semua yang kualami pagi ini berkait dengan isu sentral yang akan diangkat dalam kajian dan advokasi pada kehidupan anak jalanan. Itulah program yang baru saja digagas dalam rapat koordinasi sebuah lembaga kemahasiswaan yang aku ikuti. Isu yang sangat menarik dan diharapkan akan memberikan kontribusi pada upaya advokasi dan pendampingan anak jalanan.

Begitu asyiknya aku berangan tentang apa yang akan aku tuangkan pada laporanku nanti, sampai-sampai aku tak menyadari ketika anak tersebut meminta uang kepadaku. Tak seperti pengamen-pengamen lain, yang meminta uang dengan sedikit paksaan kepada penumpang yang enggan memberikan uang. Anak itu malah seolah tak berusaha meminta kepada penumpang yang memang tak ingin memberikan uang kepadanya. Dan begitu aku sadar dia sudah tidak ada di depan. Dia telah melewati barisan tempat dudukku. Kulongokkan pandanganku ke belakang, dia telah lewat beberapa baris di belakangku. Terus ku amati, dan entah kenapa tak banyak orang yang memberikan uang receh kepadanya. Begitu dia selesai mengajukan telapak tangannya pada barisan paling belakang, dia segera turun dari bus yang aku tumpangi.

Benar-benar tak habis pikir dengan apa yang baru saja ku lihat. Betapa kecilnya kepedulian orang zaman sekarang. Dengan melihat kesenjangan sosial di hadapannya saja mereka enggan untuk memberikan sesuatu kepada yang berhak. Ah sudahlah, mungkin memang baru itu rizqi untuknya. Tak selang berapa lama akhirnya bus melanjutkan perjalannya. Lalu lintas yang semakin padat, terus diterobos tanpa toleransi kepada kendraaan-kendaraan kecil seperti sepeda motor, bahkan becak dan sepeda ontel. Supir bus terus mengendari dan melajukan bus dengan sedikit tergesa. Entah apa yang hendak dikejarnya.

***

Hari telah berganti, namun rutinitas yang aku jalani masih tetap sama dengan hari-hari sebelumnya. Yaitu menjalani perjalanan untuk sampai ke tempat kuliah. Meski aku sudah kuliah, tapi aku harus tetap pulang ke rumah. Tak diijinkan aku untuk mengambil kos di dekat kampus. Itulah keputusan bapakku. Dan aku tak mungkin membantahnya. Kali ini perjalananku sedikit berbeda. Bukan karena aku memakai sepeda motor atau mungkin mobil, karena itu jelas tidak mungkin. Tapi hanya karena bus yang aku tumpangi sedikit berbeda dengan bus yang aku tumpangi kemarin.

Memang armada bus yang sekarang berbeda dengan armada bus yang kemarin. Dan ini lebih dibuktikan dengan perjalanan yang lebih cepat. Meski tetap saja selalu berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, setiap kali sampai di terminal atau halte pemberhentian bus. Dan lalu lalang pedagang asongan juga para pengamen masih menghiasi setiap perjalanan bus antar kota dalam propinsi yang melintas. Meski bagaimanapun juga akhirnya perjalanan terasa lebih cepat.

Pada kesempatan ini entah kenapa aku ingin sekali membaca berita-berita yang ada di koran. Dan akhirnya aku putuskan untuk membeli sebuah koran harian lokal yang terbit di wilayah kampusku berada. Kususuri setiap jengkal halaman dengan membaca secara singkat berita-berita yanga ada. Mulai dari haedline yang berisi berita politik seputar pilkada dan segala sesuatu yang turut meramaikannya, sampai berita-berita ringan yang disajikan koran tersebut.

Namun baru sampai pada halaman kedua, disuguhkan sebuah berita yang cukup menarik perhatianku. Tak biasanya aku tertarik untuk membaca berita kriminal. Dan kali ini aku benar-benar ingin membaca sebuah berita dengan judul Seorang Bocah Ditemukan Tak Bernyawa di Belakang Kios Terminal. Aku benar-benar tak bisa menyembunyikan keterkejutanku kali ini. Karena begitu aku mencermati foto yang ada dalam koran tersebut, ternyata korban yang ditemukan tersebut adalah bocah yang mengamen dalam bus yang aku tumpangi kemarin.

Terus kususuri kata demi kata yang ada dalam berita itu. Akhirnya kutemukan juga apa penyebab kejadian tersebut. Dalam berita disampaikan bahwa bocah yang diketahui bernama Nouval yang sering dipanggil Opal, dan berusia sebelas tahun itu, meninggal karena kekerasan yang dilakukan oleh seorang preman yang berkuasa di terminal kota tersebut. Belakangan diketahui bahwa setiap anak jalanan yang mengasong dan mengamen harus menyetor sejumlah uang kepada preman tersebut setiap hari. Dan pada hari nahas itu Opal tak bisa memenuhi permintaan kepala preman tersebut. Tak lain adalah karena pada waktu itu Opal tak banyak mengumpulkan uang. Bahkan untuk makan sehari saja tak cukup. Akhirnya dia dihajar oleh preman terminal yang terkenal sadis itu.

Benar-benar yang tak bisa aku terima dengan akal sehatku. Karena rasanya baru saja aku bertemu dengannya dan mendengarkan genjrengan gitarnya yang terdengar sumbang. Dan semua itu adalah kejadian kemarin. Kemarin ketika Nouval atau Opal mengamen dalam bus yang aku tumpangi dan aku tak memberikannya uang. Kemarin ketika aku berangan tentang kenapa dia tidak sekolah, tentang kenapa suaranya begitu lirih dan tak terdengar.

Itulah kejadian kemarin yang tak mungkin akan kembali lagi. Andaikan saja kemarin aku turut memberikan uang kepadanya, lima ratus perak saja, mungkin saja ceritanya akan berbeda dengan apa yang aku herankan sekarang. Atau andaikan saja kemarin aku memberikan minuman bekalku yang selalu kubawa dalam tasku, mungkin dia akan mengamen dengan suara lebih keras dan mungkin juga, akan memperoleh uang lebih banyak lagi. Andaikan saja. Andaikan saja semua itu aku lakukan kemarin. Tapi semuanya sudah berlalu. Opal pun sudah tiada, meninggal dalam upaya mempertahankan hidupnya. Opal yang hidupnya lebih mulia dibandingkan dengan pejabat yang suka memakan yang bukan haknya. Opal yang lebih mulia dari pemimpin yang lupa dengan rakyatnya.

Kututup koran yang ada di tanganku, aku kembali mengevaluasi diri sendiri. Betapa diri ini masih begitu sombong dengan keadaan di sekitarku. Aku yang masih begitu angkuh dengan kenyataan sosial yang benar-benar ada di hadapanku. Aku yang begitu angkuh dengan tak memberikan sedikit uang untuk anak yang sedang berjuang mempertahankan hidup. Dan dari sana membangkitkan semangat dalam diri sendiri untuk tidak lagi sombong dengan orang yang di bawah kita. semangat untuk merubah diri agar tidak lagi angkuh dengan orang-orang yang secara sosial dan ekonomi tak seberuntung seperti kita.

Dengan memejamkan mata seraya berdoa untuk Opal alias Nouval yang semoga syahid dalam mempertahankan hidupnya. Yang dengan semangatnya ada seberkas cita-cita untuk masa depan dan kehidupan yang lebih baik.

Bocah dan Sekantong Paku


Konon Ahmad adalah bocah yang sulit diatur… sifatnya yang gampang marah dan keras kepala, menjadikannya sering bertengkar dan berkata kasar kepada orang lain.
Sutau ketika, ayahnya memanggilnya lalu memberikan sekantong paku kepadanya; “Nih, tiap kali kau bertengkar atau berkata kasar kepada siapa pun, tancapkan sebatang paku di pagar itu” kata ayahnya.
Di hari pertama, Ahmad menancapkan sebanyak 32 batang paku di pagar… dan setelah seminggu berlalu, ia demikian terkejut melihat banyaknya paku-paku yang tertancap di pagar. Ia pun memutuskan untuk lebih mengendalikan dirinya dan mengurangi jumlah paku yang harus dia tancapkan tiap hari.
Ternyata benar, ia berhasil mengurangi jumlah paku yang harus ditancapkannya tiap hari… dan saat itulah ia mulai sadar bagaimana cara mengendalikan diri. Baginya, hal tersebut lebih mudah dari pada harus menancapkan paku di pagar setiap hari.
Demikian Si Ahmad melalui hari-hari berikutnya… hingga tibalah suatu hari dimana ia tidak lagi menancapkan sebatang paku pun di pagar! Ketika itulah Ahmad melapor kepada Ayahnya, dan mengatakan bahwa ia tidak perlu lagi menancapkan sebatang paku pun…
Sang Ayah pun berkata kepadanya: “Hmm… baiklah, sekarang cabutlah sebatang paku setiap harinya, jika kamu berhasil melewati hari itu tanpa berkata kasar atau bertengkar dengan siapa pun…”
Hari demi hari berlalu cukup lama hingga akhirnya Ahmad berhasil mencabut seluruh paku tersebut. Ia pun melapor kepada ayahnya bahwa seluruh paku di pagar telah dicabutnya kembali. Maka Sang ayah mengajaknya ke pagar sembari berkata: “Hmm, bagus bagus… kerjaanmu cukup baik… tapi, coba perhatikan lubang-lubang bekas paku yang kau tancapkan di pagar, ia takkan kembali seperti sedia kala! Wahai Anakku… ketika kamu bertengkar dan marah dengan seseorang, kamu akan mengeluarkan kata-kata yang tidak baik… kamu meninggalkan mereka dengan luka yang dalam seperti lubang-lubang yang kau lihat ini… benar, kau bisa saja menikam seseorang lalu mencabut pisau tadi dari perutnya; akan tetapi, kau pasti akan meninggalkan bekas luka yang dalam! Karenanya, percuma saja kamu menyesali perbuatanmu itu berkali-kali, karena toh bekas lukanya tetap ada, dan ingatlah bahwa luka akibat lisanmu adalah lebih menyakitkan dari pada tikaman”.
Al Mutanabbi mengatakan:
جِرَاحَاتُ السِّنَانِ لَهَا الْتِئَامُ وَلاَ يَلْتَئِمْ مَا جَرَحَ اللِّسَانُ
Luka karena senjata dapat sembuh kembali, Namun takkan sembuh bila lisan yang melukai
Semoga Anda terinspirasi dengan kisah di atas…